Minggu, 28 Maret 2010

Presiden: Mari Fokus Melihat Potensi Human Capital


Untuk menjadi bangsa yang maju, kita harus memiliki lima potensi dan atau lima modal. Dari kelima potensi dan modal itu, soal human capital atau sumberdaya manusia mendapat tekanan khusus oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberi pembekalan wawasan kebangsaan kepada peserta Pelayaran Kebangsaan ke VI di Istana Negara, Selasa (11/7).

Kelima potensi atau modal itu, pertama adalah natural capital atau sumberdaya alam yang telah kita miliki, tapi harus kita kelola dengan benar. Kedua, physical capital atau modal fisik, yang berupa hasil-hasil pembangunan infrastruktur yang telah kita miliki. Ketiga, technological capital atau modal teknologi, yang sudah kita miliki dan terus dikembangkan sampai betul-betul menjadi knowledge based society. Keempat, human capital atau modal sumber daya manusia. Kelima, social capital atau modal sosial.

Dari sekian potensi dan modal yang kita miliki itu, Presiden SBY menyoroti potensi human capital atau potensi sumberdaya manusia. "Mari kita fokus melihat human capital. Manusia yang kita bangun, bangsa yang kita tuju adalah manusia atau bangsa yang kuat mentalnya, ulet tidak cengeng, tidak mudah menyerah, tidak mudah mengeluh, mudah dan gampang menyalahkan, adalah mahasiswa, taruna, menteri, saya, semua, yang tough, mentalnya kuat, kepribadiannya kuat, perilakunya baik," kata Presiden.

Presiden SBY menjelaskan, human capital ini juga terdiri dari beberapa elemen. Elemen pertama dari human capital adalah mentalitas, kepribadian, ketangguhan manusia, masyarakat dan bangsa. Elemen kedua adalah mereka yang cerdas, menguasai pengetahuan dan teknologi yang sekarang sedang diasah para mahasiswa dan taruna. Elemen ketiga adalah sehat jasmani dan rohani.

"Kuat dan sehat badan kita. Tidak ada artinya mentalnya baik, keperibadiannya baik, tidak pernah menyerah, pandai, tetapi sakit-sakitan, tidak kuat, tidak tough. Ini yang harus kita bangun. Sesungguhnya pelayaran kebangsaan yang sedang dilakukan ini juga berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia, the quality of human capital yang sama-sama kita bangun. Kita menuju ke situ, persiapkan diri saudara-saudara untuk menjadi manusia seperti itu. Kalau manusia-manusia di negeri ini sudah memiliki potensi seperti itu, satu sama lain rukun, bersaudara, kompak, penuh harmoni, solider satu sama lain, maka human capital itu sekaligus menjadi social capital yang harus kita bangun," Presiden SBY menambahkan.

Pelayaran Kebangsaan 2006 ini merupakan penyelenggaraan yang ke enam kalinya, pertama kali dilaksanakan pada tahun 2001. Program ini merupakan kerjasama antara Direktorat Kelembagaan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas dengan TNI AL. Tema yang diangkat tahun ini adalah "Perkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia Berbasis Kepulauan", dengan waktu pelaksanaan selama 8 hari, dari tanggal 11 – 19 Juli 2006. Rute yang ditempuh adalah Jakarta – P. Bangka – P. Bintan – P. Penyengat – P.Tolop ( perbatasan dengan Singapura ) – Jakarta. Para peserta adalah para mahasiswa dari seluruh Indonesia yang telah lolos seleksi, taruna akademi TNI dan Kepolisian, serta wartawan media cetak dan elektronik. (nn )

Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2006/07/11/756.html
11 Juli 2006

Sumber Gambar:
http://sbypresidenku.com/fotogallery/detail/46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar